OPEN RECRUITMENT: MARI BERGABUNG, KAWAAN...!!






Bila Al Qur'an bisa bicara !


Written by: Nanang Rosadi


"Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya."
(QS Al A'raaf [7] : 36).

Bila Al Qur'an bisa bicara!

Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudu' aku kau sentuh dalam keadaan suci
Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra

Sekarang engkau telah dewasa...
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah...
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?

Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu
Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa
Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan
Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian
Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.

Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman
Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....
Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV
Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia
Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.
Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan...

Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surah2ku (Basmalah)
Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat padaku di laci mobilmu
Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu
Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku

Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu
Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku

Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah

Waktupun cepat berlalu...aku menjadi semakin kusam dalam lemari
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu
Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.

Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan?
Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya
Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selama melaluinya.

Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...
Setiap saat berlalu...kuranglah jatah umurmu...
Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu..
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.

Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati...
Di kuburmu nanti....
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan
Yang akan membantu engkau membela diri
Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu
Dari perjalanan di alam akhirat
Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu

Peganglah aku lagi . .. bacalah kembali aku setiap hari
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci
Yang berasal dari Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui
Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.

Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu...
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu

Sentuhilah aku kembali...
Baca dan pelajari lagi aku....
Setiap datangnya pagi dan sore hari
Seperti dulu....dulu sekali...
Waktu engkau masih kecil , lugu dan polos...
Di surau kecil kampungmu yang damai

Jangan biarkan aku sendiri....
Dalam bisu dan sepi....

"Utamakan SELAMAT dan SEHAT untuk duniamu, Utamakan SHOLAT dan ZAKAT untuk akhiratmu"

Diambil dari:http://www.facebook.com/note.php?note_id=265572177090

SYAIR PEJUANG DAKWAH Share



Kepada Ikhwati fillah, inni uhibbu kullukum jiddan

Kepada ikhwati fillah, tentara Allah dan pejuang da’wah



Katakanlah “Inilah jalanku, aku mengajak kalian kepada Allah dengan bashiroh, aku dan pengikutku-Maha Suci Allah, dan aku bukan termasuk orang-orang musyrik.”



Jalan da’wah adalah jalan yang terbentang jauh kedepan

Duri dan batu terjal selalu mengganjal, lembah dan bukit menghadang

Ujungnya bukan di usia dan bukan pula di dunia

Tetapi cahaya maha cahaya, syurga dan ridho Allah

Cinta adalah sumbernya, hati dan jiwa adalah rumahnya

Pergilah ke hati manusia, ajaklah kejalan Robbmu



Jika engkau cinta maka da’wah adalah "Faham"

Mengerti tentang islam, risalah anbiya dan warisan ulama

Hendaknya engkau fanatis dan bangga dengannya

Seperti Khalid bin Walid dihadapan Geourgius panglima Romawi



Jika engkau cinta, maka da’wah adalah Ikhlas

Menghiasi hati, memotivasi jiwa untuk berkarya

“Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah semata bagi Rabb semesta alam”



Jika engkau cinta, maka da’wah adalah Amal

Berbuat tanpa banyak berkata-kata

Bergerak tanpa menunggu perintah

Karena da’wah adalah milik Allah semata

Biarlah Allah, Rasul, dan orang-orang beriman yang melihat



Jika engkau cinta, maka da’wah adalah Jihad

Sungguh – sungguh di medan perjuangan, melawan kebathilan

Balasannya adalah syurga dan ridho Allah

Kerja keras tak kenal lelah adalah rumusnya

Tinggalkan kemalasan, lamban dan berpangku tangan



Jika engkau cinta, maka da’wah adalah Tha’at

Kepada Allah, Rasul, Al Quran, dan Sunnahnya

Serta Pemimpin yang bertaqwa diantara kamu

Tha’at adalah wujud syukurmu kepada hidayah Allah

Karenanya nikmat akan bertambah melimpah penuh berkah



Jika engkau cinta, maka da’wah adalah Tadhiyah

Bukti kesetiaan dan kesiapan memberi, pantang meminta

Bersedialah banyak kehilangan dengan sedikit menerima

Karena yang disisi Allah sungguh lebih mulia, sedangkan di sisimu fana

Padahal setiap keringat pahala berlipat ganda



Jika engkau cinta maka da’wah adalah Tsabat

Hati dan jiwa yang tegar walau banyak rintangan

Buah dari sabar meniti jalan, teguh dalam barisan

Istiqomah dalam perjuangan dengan kaki tak tergoyahkan

Berjalan lurus jauh dari penyimpangan



Jika engkau cinta, maka da’wah adalah Tajarrud

Ikhlas di setiap langkah mencapai satu tujuan

Padukan seluruh potensi, melibatkan diri dalam jalan ini

Engkau da’i sebelum segala sesuatu

Da’wah adalah tugas utama-mu sedang lainnya hanyalah selingan



Jika engkau cinta, maka da’wah adalah Ukhuwwah

Lekatnya ikatan hati terjalin dalam nilai-nilai persaudaraan

Bersaudaralah dengan muslimin sedunia, utamanya para mukmin mujahidin

Lapang dada merupakan syarat terendahnya

Sedang itsar adalah bentuk tertingginya

Dam sesungguhny Allah menghimpun hati para da’i dalam cinta-NYA

Berjumpa karena taat kepada-NYA

Melebur dalam satu da’wah dijalan-NYA, saling berjanji untuk menolong syariat-NYA



Jika engkau cinta, maka da’wah adalah Tsiqoh

Kepercayaan yang dilandasi iman suci penuh keyakinan

Kepada Allah Rasul, Qiyadah, dan Jundinya

Hilangkan keraguan dan pastikan kejujurannya

Karena inilah kafilah da’wah yang penuh berkah

Diambil dari:http://www.facebook.com/profile.php?id=1195773531&v=app_2347471856#!/note.php?note_id=262106632684

Ketika Aku Terlahir Sebagai Seorang Hawa



Perempuan…, sebuah kata yang sungguh indah di dengar bagi siapapun, baik kaum Adam maupun Hawa. Ketika mendengar satu kata itu.., apa yang terlintas di benak Anda? Sesosok makhluk yang sempurna, dengan paras ayu khas seorang putri raja, kulit putih halus, bibir yang merona indah…, atau tubuh yang mampu menyihir setiap mata yang memandang…, membuat siapapun yang melihatnya terpana dan menggumamkan kagum?

Ini mungkin terdengar sebagai sebuah pembelaan bagi kaumku sendiri…, yang dalam kenyataannya memang makhluk istimewa yang telah diciptakan Allah di muka bumi ini. Untuk menghiasi bumi-Nya, untuk menjadi pendamping sang Adam…, untuk memberikan sentuhan kelembutan dalam tiap detik perputaran dunia… Karna ini adalah sebuah catatan kecil yang kubuat untuk mengingatkan diriku sendiri dan saudari-saudariku tersayang tentang betapa berharganya kita, sebagai seorang Hawa.

Ingin sekali aku teriakkan.., betapa bersyukur dan berbangganya aku dilahirkan sebagai perempuan…^^

Menjadi seorang Hawa…, berarti menjadi segalanya… Menjadi seorang yang lembut, penuh cinta kasih, namun juga seorang yang luar biasa kuat, seorang yang tangguh, bahkan seorang PENAKHLUK DUNIA.

Ketika terlahir menjadi seorang hawa… Dia menjadi makhluk yang dimuliakan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Ketika terlahir menjadi seorang hawa… Dia menjadi makhluk yang sangat spesial.
Ketka terlahir menjadi seorang hawa… Dia menjadi pujaan makhluk yang lain (Adam).
Ketika terlahir menjadi seorang hawa… Dia bahkan bisa menggenggam dan menggerakkan dunia, jika ia mau.

Perempuan diciptakan begitu indah, karna ia adalah sebaik-baiknya perhiasan di muka bumi ini. Tiap jengkal pahatan Allah yang mengagumkan dalam diri sang Hawa…, mampu membuat jantung Adam berhenti berdegup sejenak. Kecantikan luar biasa itu…, mampu menyihir lelaki untuk melakukan apapun demi sang Hawa. Pesonanya.., sungguh bisa membuai lelaki.

Dia memang layaknya sang Adam, diciptakan memiliki kedua tangan. Tapi dibalik tangan itu…, tersimpan beribu keajaiban! Di tangannya…, ada keindahan yang mampu menggetarkan hati lelaki. Di tangannya…, ada kasih sayang dalam setiap sentuhan lembutnya yang mampu menenangkan kegelisahan. Di tangannya…, tersimpan beribu kekuatan. Tangan milih hawa itu… - yang tanpa lelah selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk orang-orang terkasih - mampu menghasilkan makanan yang luar biasa enak. Tangan itu juga selalu sedia untuk merengkuh jiwa-jiwa yang sedih ataupun terluka dalam pelukan yang hangat…

Lihatlah makhluk bernama perempuan itu… Dalam dirinya…, telah dianugerahkan bermacam-macam keajaiban!

Dia memang tak sekuat sang Adam…, dalam penampakan fisik. Allah menciptakan sang Hawa dengan bagitu hati-hati…, penuh kelembutan…, seperti IA menjadikan sifat fitrah sang Hawa. Namun sadarkah dirimu, saudariku? Dirimu bahkan lebih kuat dari lelaki! Seorang hawa mampu mengerjakan berbagai macam hal dalam satu waktu. Ia diciptakan sanggup memasak makanan yang enak, tanpa harus meninggalkan anak-anaknya… Tanpa harus dia menyisihkan pekerjaan lainnya. Dan ia…, mampu terus mengerjakan kewajibannya…, meski ia sedang sakit. Bahkan ketika ia akhirnya harus berjuang untuk kehidupan dirinya dan anak-anaknya sendiri, tanpa bantuan laki-laki, ia sanggup mengarunginya dengan baik. Meski harus tertatih-tatih.., meski harus berkali-kali jatuh ia tetap bangkit lagi dan lagi, tanpa lelah. Selama jiwa masih berbalut raga.., apapun dijalani… untuk orang-orang yang dikasihi. Ini menunjukkan…, betapa kuatnya perempuan.

Jika engkau berpikir bahwa perempuan tak mampu menyelesaikan masalah karena ia lebih mementingkan perasaannya…, engkau harus berpikir ulang, kawan! Maha Suci Allah yang menciptakan Hawa dengan begitu banyak keajaiban! Seorang perempuan… adalah negosiator yang hebat. Justru karna ia mampu berpikir tidak hanya menggunakan logika.., namun juga perasaan, ia menjadi seorang penyelesai masalah yang hebat. Ketika seorang ayah marah terhadap anaknya…, seorang ibu lah yang menenangkan kegusarannya. Ketika anak melakukan kesalahan pada orang lain…, sang Ibu lah yang maju. Memintakan maaf atas kesalahan anaknya. Bahkan dalam peradilan anak…, hakim2nya adalah perempuan…, karena perempuan mempunyai kelembutan, sifat welas asih…, namun juga bijaksana.

Bersyukur dan berbanggalah engkau, saudariku! Karna tiap-tiap dirimu…, adalah representasi kelembutan penciptamu. Di mana dalam tubuhmu yang indah itu.., terdapat sesuatu yang mempesona. Karna di dalam tubuhmu…, mengalir kasih sayang Allah yang tidak diberikan pada makhluknya yang lain (Adam). Karna di dalam tubuhmu itu…., ada RAHIM! Keajaiban yang satu ini.., sungguh benar-benar istimewa. Karna Rahimmu itu lah…, symbol ke-Maha Rahim-man Allah. Karena di dalam rahimmu itulah.., akan ditiupkan ruh bayi manusia…yang kelak menjadi penerusmu, yang kan membela agamamu. Karna apabila seorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah. Dan ketika telah lahir seorang bayi mungil dari rahimmu…, anggota tubuhmu yang lain memberikan manfaat vital bagi makhluk ringkih yang baru lahir itu. Karna dalam tiap tetesan air susu ibu, adalah kehidupan bagi makhluk mungil itu.., dan karenanya maka bagi ibu itu diberi satu kebajikan oleh Allah. Dan ingatkah dirimu wahai saudariku…, Surga berada di telapak kaki IBU.

Lihat betapa luar biasanya dirimu…!!
Setiap bagian dari diirimu… adalah keajaiban. Kesucian, kemurnian, ketulusan kasih sayang yang ada dalam dirimu…, adalah symbol betapa Maha Pengasih dan Penyayangnya Allah.

Lalu apa yang harus kau risaukan ketika menjadi seorang hawa, saudariku?? Engkau adalah makhluk ISTIMEWA yang diciptakan dengan penuh KELEMBUTAN oleh Allah. Engkau begitu LUAR BIASA!

Lalu apa yang harus kau sedihkan, saudariku?? Janganlah tundukkan wajahmu karna kau malu. Janganlah kau sembunyikan dirimu, karna kau merasa tak pantas. Pandanglah ke cermin, saudariku…

Dan BERSYUKURLAH atas apa yang telah dia berikan untukmu…
Dan aku pun begitu…
Ketika aku terlahir sebagai seorang hawa…., AKU BEGITU BERSYUKUR DAN BANGGA!

Leces, 9 Agustus 2009
Mita_afma

Diambil dari:bemeetalogic.blogspot.com

DI JALAN DAKWAH AKU MENIKAH



Atribut yang diberikan Islam kepada kita, salah satunya adalah dai ilallah. Kita dituntut untuk merealisasikan dakwah dalam seluruh waktu kehidupan kita. Setiap langkah kita sesungguhnya adalah dakwah kepada Allah, sebab dengan itulah Islam terkabarkan kepada masyarakat. Bukankah dakwah bermakna mengajak manusia merealisasikan ajaran-ajaran Allah dalam kehidupan keseharian? Sudah selayaknya kita sebagai pelaku yang menunaikan pertama kali, sebelum mengajak kepada yang lainnya.

Pernikahan akan bersifat dakwah apabila dilaksanakan sesuai dengan tuntunan Islam di satu sisi, dan menimbang berbagai kemaslahatan dakwah dalam setiap langkahnya, pada sisi yang lain. Dalam memilih jodoh, dipilihkan pasangan hidup yang bernilai optimal bagi dakwah. Dalam menentukan siapa calon jodoh tersebut, dipertimbangkan pula kemaslahatan secara lebih luas. selain kriteria umum sebagaimana tuntunan fikih Islam, pertimbangan lainnya adalah : apakah pemilihan jodoh ini memiliki implikasi kemaslahatan yang optimal bagi dakwah, ataukah sekedar mendapatkan kemaslahatan bagi dirinya? mari saya beri contoh berikut. diantara sekian banyak wanita muslimah yang telah memasuki usia siap menikah, mereka berbeda-beda jumlah bilangan usianya yang oleh karena itu berbeda pula tingkat kemendesakan untuk menikah. Beberapa orang bahkan sudah mencapai usia 35 tahun, sebagian yang lain antara 30 hingga 35 tahun, sebagian berusia 25 hingga 30, dan yang lainnya di bawah usia 25 tahun. Mereka semua ini siap menikah, siap menjalankan fungsinya dan peran sebagai isteri dan ibu di rumah tangga.


Anda adalah laki-laki muslim yang telah berniat melaksanakan pernikahan. Usia anda 25 tahun. Anda dihadapkan pada realitas bahwa wanita muslimah yang sesuai kriteria fikih Islam untuk anda nikahi ada sekian banyak jumlahnya. Maka siapakah yang lebih anda pilih, dan dengan pertimbangan apa anda memilih dia sebagai calon isteri anda?

Ternyata anda memilih si A, karena ia memiliki kriteria kebaikan agama, cantik, menarik, Pandai, dan usia masih muda, 20 tahun atau bahkan kurang dari itu. Apakah pilihan anda itu salah? Demi Allah, pilihan anda ini tidak salah! anda telah memilih calon isteri dengan benar karena berdasarkan kriteria kebaikan agama, dan memenuhi sunnah kenabian. Bukankah Rasulullah bertanya kepada Jabir ra :

“Mengapa tidak menikah dengan seorang gadis yang bisa engkau cumbu dan bisa mencumbuimu” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Dan inilah jawaban dakwah seorang Jabir ra,

“Wahai Rasulullah, saya memiliki saudara-saudara perempuan yang berjiwa keras, saya tidak mau membawa yang keras juga kepada mereka. janda ini saya harapkan mampu menyelesaikan permasalahan tersebut.” kata Jabir “benar katamu” jawab Nabi saw.

Jabir tidak hanya berfikir untuk kesenangan dirinya sendiri. Ia bisa memilih seorang gadis perawan yang cantik dan muda belia. Namun ia memiliki kepekaan dakwah yang amat tinggi. kemaslahatan menikahi janda tersebut lebih tinggi dalam pandangan Jabir, dibandingkan dengan menikahi gadis perawan.

Nah, apabila semua laki-laki muslim berpikiran dan menentukan calon isterinya harus memiliki kecantikan ideal, berkulit putih, usia 5 tahun lebih muda dari dirinya, maka siapakah yang akan datang melamar para wanita muslimah yang usianya diatas 25 tahun, atau usia diatas 30 tahun atau bahkan diatas usia 35 tahun ?

Siapakah yang akan datang melamar para wanita muslimah yang dari segi fisik tidak cukup alasan untuk dikatakan sebagai cantik menurut ukuran umum? mereka, wanita tadi adalah para muslimah yang melaksanakan ketaatan, mereka adalah wanita shalihah, menjaga kehormatan diri, bahkan mereka aktif terlibat dalam kegiatan dakwah dan sosial. Menurut anda, siapakah yang harus menikahi mereka?

Ah, mengapa pertanyaannya “harus” ? Dan mengapa pertanyaan ini hanya dibebankan kepada seseorang ? kita bisa saja mengabaikan dan melupakan realitas ini. Jodoh ditangan Allah, kita tidak memiliki hak menentukan segala sesuatu, biarlah Allah memberikan keputusan agungNya. Bukan, bukan dalam konteks itu saya berbicara. Kita memang bisa melupakan mereka, dan tidak peduli dengan orang lain, tapi bukankah Islam tidak menghendaki kita berperilaku demikian?

Kendatipun nabi saw menganjurkan Jabir agar beristeri gadis, kita juga mengetahui bahwa hampir seluruh isteri Rasulullah adalah janda.

Kendatipun nabi saw. menyatakan agar Jabir beristeri gadis, pada kenytaannya Jabir telah menikahi janda.

Demikian pula permintaan mahar Ummu Sulaim terhadap laki-laki yang datang melamarnya, Abu Thalhah. Mahar keislaman Abu Thalhah menyebabkan Ummu Sulaim menerima pinangannya. Inilah pilihan dakwah. Inilah pernikahan barakah, membawa maslahat bagi dakwah.

Sebagaimana pula pikiran yang terbersit di benak Sa’ad bin Rabi saat ia menerima saudaranya seiman, Abdurahman bin Auf. “Saya memiliki dua isteri sedangkan engkau tidak memiliki isteri. Pilihlah seorang diantara mereka yang engkau suka, sebutkan mana yang engkau pilih, akan saya ceraikan dia untuk engkau nikahi. Kalau iddahnya sudah selesai maka nikahilah dia” (riwayat Bukhari)

Ia tidak memiliki maksud apapun kecuali memikirkan kondisi saudaranya seiman yang belum memiliki istri. Keinginan berbuat baiknya itulah yang sampai memunculkan ide aneh tersebut. Akan tetapi sebagaimana kita ketahui, Abdurrahman bin Auf menolak tawaran itu, dan ia sebagai orang baru di Madinah hanya ingin ditunjukkan jalan ke pasar.

Ini hanya satu contoh saja, bahwa dalam konteks pernikahan, hendaknya dikaitkan dengan proyek besar dakwah Islam. Jika kecantikan gadis harapan anda bernilai 100 poin, tidakkah anda bersedia menurunkan 20 atau 30 poin untuk bisa mendapatkan kebaikan dari segi yang lain? ketika pilihan itu membawa maslahat bagi dakwah, mengapa tidak ditempuh? Jika gadis harapan anda berusia 20 tahun, tidakkan anda bersedia sedikit memberikan toleransi dengan masalahat kepada wanita yang lebih mendesak untuk segera menikah disebabkan desakan usia? Jika anda adalah wanita muda usia, dan ditanya ? dalam konteks pernikahan ? oleh seorang lelaki yang sesuai kriteria harapan anda, mampukah anda mengatakan kepada dia, “saya memang telah siap menikah, akan tetapi si B sahabat saya, lebih mendesak untuk segera menikah”.

Atau kita telah sepakat untuk tidak mau melihat realitas itu, karena bukanlah tanggung jawab kita ? Ini urusan masing-masing. Keberuntungan dan keidakberuntungan adalah soal takdir yang tidak berada di tangan kita. Masya Allah, seribu dalil bisa kita gunakan untuk mengabsahkan pikiran individualistik kita. Akan tetapi hendaknya kita ingat pesan kenabian berikut:

“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam cinta, kasih sayang dan kelembutan hati mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila satu anggota tubuh menderita sakit, terasakanlah sakit tersebut di seluruh tubuh hingga tidak bisa tidur dan panas” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Bisa jadi kebahagiaan pernikahan kita telah menyakitkan dan mengiris-ngiris hati beberapa orang lain. Setiap saat mereka mendapatkan undangan pernikahan, harus membaca, dan menghadiri dengan perasaan yang sedih, karena jodoh tak kunjung datang, sementara usia terus bertambah, dan kepercayaan diri semakin berkurang.

Disinilah perlunya kita berfikir tentang kemaslahatan dakwah dalam proses pernikahan muslim.

Sumber : Buku “Di Jalan Dakwah Aku Menikah“.
Oleh : Cahyadi Takariawan.

Diambil dari:http://www.facebook.com/notes/lilih-pamugarsari/di-jalan-dakwah-aku-menikah/262197717684

Ayah.. Daddy... Bapak.. Abi...


Biasanya anak-anak yang jauh dari orang tuanya merasa kangen sekali dengan Ibunya.

Lalu bagaimana dengan Ayah?

Mungkin Ibu lebih sering menanyakan keadaan anaknya setiap hari.
Tapi taukah kamu jika Ayahmu yang mengingatkannya untuk menelfonmu?

Mungkin Ibu yang lebih sering mengajakmu bercerita,
Tapi taukah kamu sepulangnya ia bekerja, dengan wajah lelah, ia selalu menanyakan kabarmu dari Ibumu?


Waktu kecil...

Ayah mengajari putri kecilnya bermain sepeda.
Setelah dia mengganggap kamu bisa, ia melepaskan roda bantu di sepedamu.
Saat itu Ibu menutup mata karena takut anaknya terjatuh lalu terluka.
Tapi Ayah dengan yakin menatapmu mengayuh sepeda dengan pelan karena dia tahu putri kecilnya pasti bisa.

Saat kamu menangis meronta meminta boneka yg baru,
Ibu menatapmu iba,
tetapi Ayah mengatakan dengan tegas, "Kita beli nanti, tapi tidak sekarang."
Karena ia tidak ingin kamu menjadi manja dengan semua tuntutan yang selalu dipenuhi.


Ketika kamu remaja...

Kamu mulai menuntut untuk keluar malam.
Lalu Ayah mulai bersikap lebih tegas ketika mengatakan "Tidak".
Itu untuk menjagamu karena kamu adalah sesuatu yang berharga.
Lalu kamu masuk ke kamar membanting pintu.
Tapi yang datang mengetok pintu dan membujukmu adalah Ibu.
Tahukah kamu saat itu dia memejamkan matanya dan menahan diri,
karena dia sangat ingin mengikuti keinginanmu.
Tapi lagi-lagi... dia harus menjagamu.

Saat seorang cowok mulai sering datang mencarimu,
Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia.
Dan sesekali menguping atau mengintip saat kmu sedang brdua di ruang tamu.
Tahukah kamu, dia merasa cemburu?

Dan saat dia melonggarkan sedikit peraturan, kamu melanggar jam malamnya.
Ia duduk di ruang tamu, menunggumu pulang dengan sangat, sangat khawatir.
Wajah khawatir itu mengeras ketika melihat putri kecilnya pulang terlalu larut.
Dia marah.
Karena hal yang ditakutinya akhirnya datang...
"Putri kecilnya sudah tidak ada lagi"

Saat Ayah sedikit memaksamu untuk menjadi seorang dokter,
Ketahuilah bahwa ia hanya memikirkan masa depanmu nanti.
Tapi toh dia tetap tersenyum saat pilihanmu adalah menjadi seorang penulis.

Sampai saat Ayah harus melepasmu di bandara.
Bahkan badannya terlalu kaku untuk memelukmu.
Ia hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini-itu.
Dia ingin menangis seperti Ibu yang menangis dan memelukmu erat.
Tapi dia hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya dan menepuk pundakmu,
berkata, "Jaga diri baik-baik",
Agar kamu kuat untuk pergi.

Saat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu,
orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah.
Berusaha mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru,
dan ia tau ia tidak bisa memberikan.
Dia sangat ingin mengatakan, "Iya, Nak, Nanti kita beli"
dan saat kata-kata yg keluar adalah "Tidak bisa" dari bibirnya.
Tahukah kamu,ia merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Ayah terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak,
berkata, "Sudah dibilang jangan minum air dingin!".
Berbeda dgn Ibu yg memperhatikanmu dengan lembut.
Ketahuilah saat itu ia benar-benar khawatir dengan keadaanmu.

Dan di saatnya nanti kamu wisuda sebagai seorang sarjana,
Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Dia yang tersenyum bangga dan puas melihat "Putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa dan telah menjadi seseorang."

Sampai saat seorang teman hidupmu datang dan meminta izin mengambilmu darinya.
Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin.
Karena ia tahu laki-laki itu yang nanti akan menggantikannya.

Dan saat Ayah melihatmu duduk di panggung pernikahan bersama seseorang yang dianggapnya pantas menggantikannya.
Ayah pergi ke belakang panggung dan menangis...
"Tugasku telah selesai dengan baik. Putri kecilku yang lucu telah menjadi wanita yang cantik."

Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu dan cucu-cucunya sesekali untuk menjenguknya.
Dengan rambut yang telah memutih dan badan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya.


Ayah adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis.
Harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu.
Ayah juga orang pertama yang selalu yakin bahwa "kamu bisa" dalam hal apapun.


Tersenyum dan bersyukurlah ketika kamu bisa merasakan kasih sayang seorang Ayah hingga tugasnya selesai.
Kamu adalah salah satu orang yang beruntung.
Karena Ayah adalah sosok superhero yang hebat!

_____________
from the notes of friends
amalia fabz n wilda amalia,,thx ..

Diambil dari:http://www.facebook.com/notes/muzammil-handoyo/ayah-daddy-bapak-abi/292846981155


SURAT DARI IBU......




Aku tuliskan goresan ini atas nama cinta yang besarnya hanya Allah yang tahu.

Anakku..............
Rasanya baru kemaren…..kudengar syahdu tangisan malammu…
Rasanya baru kemaren…..air susu ini kering karenamu.....
Rasanya baru kemaren.....kamu terlelap digendonganku....
Rasanya baru kemaren.....kumandikan dirimu dalam bak kecilmu....
Rasanya baru kemaren.....kusuapi makanan untukmu....

Rasanya baru kemaren.....kuejakan kata pertamamu.......
Rasanya baru kemaren.....kubimbing tulis dan baca pertamamu.......
Rasanya baru kemaren.....kutuntun lagu pertamamu......
Rasanya baru kemaren.....kudidik sikap santun pertamamu......
Rasanya baru kemaren.....kuajarkan bacaan kalam ILLAHI pertamamu....

Kini engkau menjelma menjadi bintang malamku.........
Yang menerangi ruang gelapku........
Beranjak menyongsong hari esokmu......
Menjadi matahari pagiku.........
Yang menyinariku dengan cahayamu........

Parfum yang kau tebar......akan menebar bau harum....
Dan akupun ikut mencium keharuman itu.......
Cahaya yang kau pancarkan.....akan menerangi jalan.....
Dan akupun ikut merasakan terangnya jalan itu.....
Rasa kebahagiaan dan kebanggaan dari lubuk hati terdalam..........

Kepak sayapmu kini mengembang.........
Kuncup manismu mulai mekar.........
Langkah kecilmu menoreh makna.......
Kata cedalmu mengundang tawa.......
Doa tulusmupun menghadirkan suka......
Nak, menjadi Ibu itu indah dan mulia. Besar kecemasanku menanti kelahiranmu dulu belum hilang hingga saat ini. Kecemasan yang indah karena ia didasari sebuah cinta. Sebuah cinta yang telah terasakan bahkan ketika yang dicintai belum sekalipun kutemui.

Nak, menjadi Ibu itu indah dan mulia. Bacalah sejarah Nabi-Nabi dan Rasul dan temukanlah betapa nasehat yang terbaik itu dicatat dari dialog orang tua dengan anak-anaknya.

Meskipun demikian, ketahuilah Nak, menjadi ibu itu berat dan sulit. Tapi kuakui, betapa sepanjang masa kehadiranmu di sisiku, aku seperti menemui keberadaanku, makna keberadaanmu, dan makna tugas kebapakanku terhadapmu. Sepanjang masa keberadaanmu adalah salah satu masa terindah dan paling aku banggakan di depan siapapun. Bahkan dihadapan ALLAH, ketika aku duduk berduaan berhadapan dengan Nya, hingga saat usia senja ini.

Nak, saat pertama engkau hadir, kucium dan kupeluk engkau sebagai buah cintaku dan ayahmu. Sebagai bukti, bahwa aku dan ayahmu tak lagi terpisahkan oleh apapun jua.

Tapi seiring waktu, ketika engkau suatu kali telah mampu berkata: "TIDAK", timbul kesadaranku siapa engkau sesungguhnya. Engkau bukan milikku, juga bukan milik ayahmu Nak. Engkau lahir bukan karena cintaku dan cinta ayahmu. Engkau adalah milik ALLAH. Tak ada hakku menuntut pengabdian darimu. Karena pengabdianmu semata-mata seharusnya hanya untuk ALLAH.

Nak, sedih, pedih dan terhempaskan rasanya menyadari siapa sebenarnya aku dan siapa engkau. Dan dalam waktu panjang di malam-malam sepi, kusesali kesalahanku itu sepenuh –penuhnya dengan air mata dihadapan ALLAH. Syukurlah, penyesalan itu mencerahkanku.

Sejak saat itu Nak, satu-satunya usahaku adalah mendekatkanmu kepada pemilikmu yang sebenarnya. Membuatmu senantiasa berusaha memenuhi keinginan pemilikmu. Melakukan segala sesuatu karena Nya, bukan karena ibumu dan ayahmu. Tugasku bukan membuatmu dikagumi orang lain, tapi agar engkau dikagumi dan dicintai ALLAH.

Inilah usaha terberatku Nak, karena artinya aku harus lebih dulu memberi contoh kepadamu dekat dengan ALLAH. Keinginanku harus lebih dulu sesuai dengan keinginan ALLAH, Agar perjalananmu mendekati Nya tak lagi terlalu sulit.

Kemudian, kitapun memulai perjalanan itu berdua, tak pernah engkau kuhindarkan dari kerikil tajam dan lumpur hitam. Aku cuma menggenggam jemarimu dan merapatkan jiwa kita satu sama lain. Agar dapat kau rasakan perjalanan ruhaniah yang sebenarnya.

Saat engkau mengeluh letih berjalan, kukuatkan engkau karena kita memang tak boleh berhenti. Perjalanan mengenal ALLAH tak kenal letih dan berhenti, Nak. Berhenti berarti mati, inilah kata-kataku tiap kali memeluk dan menghapus air matamu, ketika engkau hampir putus asa.

Aku dan kau terlalu lama mengenali...........
Ibarat mengenali telapak tangan sendiri.........
Menghadirkan kerinduan yang tak terkira.......
Kau dan aku percaya takdir itu bukan kita yang merancangnya........
Hanya pada ALLAH kita berserah agar engkau selalu menjadi mutiaraku....

Kasih sayang ini anugerah terindah......terasa lembut membelai hati......
Membasuh duka-duka yg sendu.....membuatku tersenyum seketika.....
Walau dalam rana dan luka......
Kumohon padaMU yaa ALLAH.......Jangan pisahkan.......
Satukan kami dalam ikatan........kecuali dengan kuasa takdirMU......

Akhirnya Nak, kalau nanti, ketika semua manusia dikumpulkan di hadapan ALLAH, dan kudapati jarakku amat jauh dari Allah, aku akan ikhlas. Karena seperti itulah aku di dunia. Tapi, kalau boleh aku berharap, aku ingin saat itu aku melihatmu dekat dengan Allah. Aku akan bangga Nak, karena itulah bukti bahwa semua titipan Allah kepada ibu dan ayahmu bisa ibu kembalikan kepada pemilik yang sebenarnya.... ALLAH

Dari Ibu yang senantiasa menyayangi dan mencintaimu………..

Diambil dari:http://www.facebook.com/notes/muzammil-handoyo/surat-dari-ibu/292810041155
 
Home | Gallery | Tutorials | Freebies | About Us | Contact Us

Copyright © 2009 . : | 1mpulse | : . |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact.